Dr. Drh. Diana Hermawati Msi,
Giat Promosi Susu Kuda Sumbawa
Dr. Drh. Diana Hermawati Msi, adalah wanita kelahiran Jakarta, 19 Februari 1955 yang tekun mempelajari seluk beluk susu kuda Sumbawa atau yang dulu di era tahun 1997 serung disebut susu kuda liar. Bahkan berkat susu ini pula ia mendapat gelar Doktor dari Fakultas Pascasarjana IPB Tahun 2005 silam.
Menurut Diana yang ditemuiInfovet di Pasar Tani Komplekk Departemen Pertanian, Ragunan (8/6) siang, kini sudah saatnya kembali mempromosikan salah satu produk peternakan unggulan asal Pulau Sumbawa ini. Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa susu kuda Sumbawa memounyai keistimewaan yaitu tidak mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi bahan pengawet apapun.
“Keunikan lainnya susu ini tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5 bulan. Sifat ini memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda Sumbawa terkandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri yang berupa senyawa antimikroba alami”, ujar PNS yang merintis pengembangan Lembaga Pengujian Mutu Produk Peternakan yang kini menjadi Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan.
Karena keunggulan tersebut ia bersama rekan gigih memasarkan produk susu ini dengan pemasaran yang dikirim langsung dari kelompok tani hasil binaannya di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Walhasil, rutin produk susu yang baik untuk kesehatan ini terserap ke banyak pelanggan setianya.
Selain itu, untuk menjaring pemasaran, ia juga giat mengikuti berbagai promosi seperti dalam seminar, lokakarya dan pameran. Promosi dalam bentuk talkshow di radio pun mulai rutin dilakukan.
Untuki mendapatkan khasiat dari susu kuda Sumbawa, Diana menganjurkan untuk rutin meminum susu ini cukup 25-50 cc setiap hari pada pagi hari; atau kalau mau dua kali sehari pagi dan sore.
“Efeknya sangat baik untuk kesehatan saluran pencernaan karena susu ini mengandung prebiotik alami. Dan tak perlu melebihi dosis yang dianjurkan karena hanya dengan 50 aktivitas biologiknya telah optimal menekan populasi bakteri jahat dalam saluran (tifus, kolera, dan sentri), TBC, Leukimia dan Tumor,” kata Doktor yang menjabat sebagai Medik Veteriner Madya di Direktorat Kesehatan Hewan Deptan saat ini.
Produk susu yang ditawarkannya dijamin keasliannya karena berasal dari produksi kelompok tani yang telah dibinanya lebih dari 5 tahun. Mereka dibina mulai dari aspek sanitasi, hygine, dan pengemasan, sehingga dijamin produknya berkualitas berkhasiat sesuai dengan keunggulan susu kuda Sumbawa yang terkenal itu.
Selain susu, dokter hewan alumni FKH UGM ini juga menawarkan madu khas Sumbawa yang diperoleh dari hutan sehingga kemurnian dan keasliannya juga tak perlu diragukan lahgi. Lebih kanjut, dari Kuda Sumbawa tak hanya susunya yang bermanfaat, dagingnya pun juga lezat dikonsumsi. Saat ini Diana tengah menyiapkan pasokan untuk sebuah restoran yang menyediakan menu daging kuda Sumbawa untuk berbekyu dan steak.
Baik untuk pengobatan
Di Rusia susu kuda diolah menjadi Koumiss yang dipakai untuk Koumiss Therapy di rumah-rumah sakit di Samaa, Moskwa, Leningrad, Volisnk dan lain-lain. Menurut Dharmojono (1993) pada tahun 1992 sudah ada 23 rumah sakit di Rusia yang menggunakan Koumiss Therapy untuk menanggulangi penyakit-penyakit tuberculosis (TBC), saluran pencernaan, avitaminosis, anemia (lesu darah), penyakit kardiovaskuler, lever dan ginjal. Sedangkan, di Indonesia, penggunaan susu kuda liar suntuk pengobatan berbagai macam penyakit baru dikenal setelah ada pengalaman beberapa pasien leukimia yang diembuhkan.
Masyarakat meyakini bahwa susu kuda Sumbawa mempunyai khasiant dapat mengobati berbagai macam penyakit namun demikian khasiat tersebut belum berdasarkan pasda hasil penelitian. Lebih lanjut, menurut Dharmojono, masyarakat yang mengkonsumsi susu kuda Sumbawa yakin khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kanker, tuberculosis paru-paru, saluran kencing, anemia, saluran pencernaan dan jenis penyakit lainnya yang tidak dapat ditanggulangi oleh dokter, sehingga oleh masyarakat sering disebut sebagai “Obat Dewa”.
Dilain pihak ada sebagian masyarakat yang mengasingkan khasiat susu kuda Sumbawa sebagai obat, sebagaimana dikutip dari pemberitaan beberapa media masa. Sementara, hasil pengujian di Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di beberapa daerah menunjukan bahwa susu kuda Sumbawa bersifat asam dengan, pH 3-4, tidak mengandung bakteri patogen, bahan pengawet maupun bahan yang membhayakan, serta nilai gizinya baik dan kadar lemaknya rendah, yaitu 0,97%.